Langsung ke konten utama

OXAMNIQUINE

OXAMNIQUINE

Obat ini sangat efektif hanya untuk S.mansoni. Dosis sekali 12-15 mg/kg/hari. Ada juga yang memberikan 40-60 mg/kg/hari dosis terbagi 2 atau 3 selama 2-3 hari, diberikan bersama makanan.angka kesembuhan 70-95%. 

Pada awal 1960-an satu-satunya obat yang tersedia adalah lucanthone trisiklik dan antimonial seperti stibocaptate. Namun kedua obat ini memiliki efek samping yang cukup besar. Pada tahun 1964, Pfizer memprakarsai sebuah proyek yang bertujuan untuk mengembangkan obat baru bagi penyakit schistosomiasis, lalu ditemukanlah obat oxamniquine.
 
   Oxamniquine sekarang diketahui menghambat sintesis asam nukleat di sel skistosomal. Mekanisme aksinya diduga melibatkan aktivasi enzim sulphotransferase yang ada pada sel parasit. Setelah oxamniquine terikat pada site aktif dari enzim schistosomal gugus hidroksil dirubah menjadi ester sulfat. Dimana struktur akhir yang terbentuk adalah sebuah zat alkilasi yang akan mengalkilasi DNA parasit dan mencegah replikasi DNA parasit.

 
Mekanisme aksi Oxaminiqiune
   
Salah satu metode untuk mensintesis oxamniquine adalah dimulai dari struktur kuinolin (I).
Substituen metil pada cincin heterosiklik secara selekif diklorinasi dan alkil klorida (II) mengalami substitusi nukleofilik dengan 2-aminopropana untuk membentuk struktur III. Reduksi dengan gas hidrogen menggunakan katalis nikel membentuk tetrahydroquinoline (IV), dimana nitrat untuk memberi campuran isomer. Ini terpisah dan isomer yang diinginkan kemudian mengalami hidroksilasi dengan adanya jamur Aspergillus sclerotiorum. Enzim mikroba mengkatalis reaksi oksidasi.
Turunan Oxamniquine disintesis dan dievaluasi sebagai agen schistosomicide baru. Oxamniquine (1,2,3,4-tetrahydro-2 - [[1-methylethyl) amino] methyl] -7-nitro-6-quinolinemethanol) diajukan ke reaksi Mannich, menggunakan formaldehida, paraformaldehida dan asetaldehida sebagai reagen, dan memberi tiga produk tak terduga: dua di antaranya di siklized pada rantai samping alkilamina dan yang lainnya di eterifikasi pada kelompok aminaquinolinemethanol. Ketiga senyawa tersebut secara biologis dievaluasi dengan menggunakan tikus yang terinfeksi dengan Schistosoma mansoni dan menunjukkan aktivitas yang menjanjikan, namun memiliki toksisitas yang lebih tinggi. Untuk studi tentang hubungan aktivitas struktur, hasil menunjukkan bahwa gugus alkilamin samping dapat dimodifikasi dengan aktivitas yang diawetkan, namun modifikasi ini dikaitkan dengan peningkatan toksisitas.

Oxamniquine - Efek samping

Berikut adalah daftar efek samping yang memungkinkan yang dapat terjadi dalam obat-obat yang mengandung Oxamniquine. Ini bukanlah daftar yang komprehensif. Efek-efek samping ini memungkinkan, tetapi tidak selalu terjadi. Beberapa efek samping ini langka tetapi serius. Konsultasi pada dokter Anda jika Anda melihat efek samping berikut, terutama jika efek samping tidak hilang.

  • Pusing
  • Kantuk
  • Sakit kepala
  • Perubahan perilaku
  • Perangsangan
  • Halusinasi 
 DAFTAR PUSTAKA
Miyazaki, I. An Illustrated Book of Helminthic Zoonosis. International Medical Foundation of Japan, Tokyo. 1991.
Siswandonodkk,2000. Kimia Medisinal 2.Surabaya: Universitas Airlangga Press

Pertanyaan Diskusi:
  1. apakah obat ini merupakan pilihan pertama untuk mengobati penyakit schistosomiasis
  2. bagaimana interaksi obat ini dengan obat lain?
  3. bagaimana jika terjadi kesalahan dosis dalam penggunaan obat ini? bagaimana penganganan yang tepat? 
  4. apakah memungkinkan untuk dilakukannya modifikasi struktur guna mengurangi ES dari obat tersebut?

Komentar

  1. hai fitri, menurut saya untuk skistosomiastis obat ini bukanlah merupakan lini pertama

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yap! saya sepakat dengan kak cindra, Oksamnikuin hanya untuk S. mansoni saja, sama halnya dengan metrifonate yang hanya untuk S. haematobium. Dan perlu diketahui ada pilihan obat yang lebih menjanjikan seperti Praziquantel (Biltricide) yang dapat digunakan untuk semua spesies schistosoma.

      Jadi menurut pandangan saya oxamniquine hanya sebagai obat alternatif..

      Hapus
  2. saya akan mncoba mnjawab pertanyaan nmr 3
    jika salah dan berlebihan dosis tentu saja trjdi overdose dan mmg scra cpt penangannya maka bs saja di kurangi dosis penggunanya tiap periode

    BalasHapus
    Balasan
    1. juga bisa dengan menghentikan pemakaiannya

      Hapus
  3. saya akan mencoba menjawab pertanyaan no 2

    Amodiaquine,Hydroxychloroquine,
    Primaquine, Klorokuinmenurunkan aktifitas Oxamniquine

    Fesoterodine Konsentrasi serum metabolit aktif Fesoterodine dapat meningkat saat Fesoterodine digunakan dalam kombinasi dengan Oxamniquine.

    BalasHapus
  4. akan menyebabkan toksik jika dosis yg digunakan melebihi maximal

    BalasHapus
  5. 3. Kesalahan dosis akan menyebabkan efek yang diinginkan dari obat itu tidak bekerja maksimal dan dapat menyebabkan keracunan serta efek samping yang berbahaya. Solusinya segeralah kerumah sakit (ugd) atau perlu perawatan yang lebih.

    BalasHapus
  6. 4. Sangat memungkinkan modifikasi struktur obat oxamniquine untuk mengurangi efek sampingnya. Tetapi tidak menutup kemungkinan modifikasi struktur nya malah menimbulkan efek samping yang lebih besar.

    BalasHapus
    Balasan
    1. memungkinkan untuk dilakukannya modifikasi struktur oxamniquine, baik dengan SAR, QSAR maupun metode lainnya. hasil dari analisis tersebut nanti yang dapat memberi informasi apakah hasil modifikasi dapat memberi efek terapi yang lebih baik dan mengurangi ES dari obat tersebut atau sebaliknya.

      Hapus
  7. menurut saya jika terjadi kesalahan dosis misal nya dosis berlebih maka terjadi over dosis dan jika kekurangan dosis tidak dapat mencapai efek terapi jika dosis nya kurang maka sebaiknya di tingkat kan dan jika kelebihan dosis terjadi overdosis sebaiknya di konsultasikan kedokter atau segera diberhrntikan pemakaian nya

    BalasHapus
  8. No 2
    Oxamniquine dapat berinteraksi dengan obat lainnya, diantaranya yang harus dihindari adalah penggunaan oxamniquine dengan obat tramadol, acetaminophen, bupropion, thioridazine, metrizamide, dan iohexol.

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya setuju apa yang dikatakan dengan anisa. oxamniquine dapat berinteraksi denga obat CTM, tramadol. Sebaiknya jangan diberikan kepada pasien secara bersamaan obat ini karena akan mengurangi absorpsi obat dan mengurangi efek terapi obat

      Hapus
    2. saya setuju dengan pendapat nisa dan tari. selain interaksinya dg obat" tsb, oxanmniquine jg sebaiknya jgn di konsumsi bersamaan dengan alkohol karena dapat menambah efek mengantuk yg berlebihan.

      Hapus
  9. bukan oxamniquin saja yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit schistosomiasis tetapi bisa digunakan obat lain seperti praziquantel.

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya setuju dengan pendapat maliza, menurut saya oxamniquin bukan obat pilihan utama dalam menangani penyakit schistosomiasis

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANTIHISTAMIN

ANTIHISTAMIN • Obat yang dapat mengurangi atau menghilangkan histamin dalam tubuh melalui mekanisme penghambatan bersaing pada sisi reseptor H 1 , H 2 , dan H 3 • Berdasarkan hambatan pada reseptor khas , antihistamin dibagi menjadi tiga kelompok yaitu ; antagonis H 1 , antagonis H 2 , dan antagonis H 3      ANTAGONIS H1   Antagonis H1 sering pula disebut antihistamin klasik atau antihistamin H1.        Antagonis H1 dievaluasi berdasarkan kemampuannya menghambat kejang karena induksi histamin pada secarik ileum marmot terpisah      Antagonis H1 bermanfaat untuk mengurangi gejala alergi karena musim atau cuaca     Ar : gugus aril ( fenil , fenil tersubsitusi , dan                  heteroaril ) Ar ’ : gugus aril kedua R dan R’ : gugus alkil X : gugus isosterik , sepe...

ketokonazole

KETOKONAZOL               Ketokonazol merupakan antijamur pertama yang dapat diberikan per oral. Ketokonazol diabsorbsi dengan baik melalui oral yang menghasilkan kadar yang cukup untuk menekan pertumbuhan berbagai jamur. Dengan dosis oral 200 mg, diperoleh kadar puncak 2-3 mcg/ml yang bertahan selama 6 jam atau lebih. Absorbsi akan menurun pada pH cairan lambung yang tinggi, atau bila diberikan bersama antasida atau antihistamin H 2 . Setelah pemberian oral, obat ini dapat ditemukan dalam urin, kelenjar lemak, air ludah, kulit yang mengalami infeksi, tendon, dan cairan sinovial. Ikatan dengan protein plasma 84% terutama dengan albumin, 15 % diantaranya berikatan dengan sel darah dan 1% terdapat dalam bentuk bebas. Sebagian besar obat ini mengalami metabolisme lintas pertam. Diperkirakan ketokonazol diekskresi kedalam empedu, masuk ke usus dan sebagian kecil saja yang diekskresi melalui urin; semuanya dalam bentuk metabolit tidak ...